Potretkota.com - Dugaan pembuangan limbah medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohamad Soewandhie di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sebelah makam tokoh nasional, Wage Rudolf (WR) Supratman, Jalan Kenjeran, Kecamatan Tambaksari Surabaya, mendapat tanggapan direktur rumah sakit.
Direktur RSUD dr Mohamad Soewandhie, dr. Billy Daniel Messakh, Sp.B kepada Potretkota.com mengatakan, limbah medis atau limbah beracun sudah ditangani oleh pihak ketiga, yang ada di e-katalog (Ecatalogue) dengan biaya yang paling murah. Terkait limbah medis yang diduga dibuang di TPS sebelah makam tokoh nasional di kawasan Tambaksari, pihak rumah sakit kehilangan safety box.
“Nah sekarang mengenai tuduhan adanya limbah medis kita yang dibuang di TPS Tambaksari. Tambaksari ya, itu gini, hari itu kami kehilangan safety box dengan nomor register yang sama dengan yang ditemukan di TPS itu. Lalu kita selidiki keluarnya gimana itu barang, ternyata barang itu belum pernah keluar dari tempatnya, registernya,” kata Billy, Sabtu (19/8/2023) saat menghadiri kegiatan khitan massal di salah satu sekolah dasar kawasan Jalan Pendegiling, Surabaya.
“Jadi kalau keluar registernya tuh ada yang tanda tangan, siapa yang keluarkan. Berarti ada seseorang yang mengambil tanpa sepengetahuan dan terbuang ke sana, terbuang atau apa caranya. Nah begitu kita dengar itu, kita langsung koordinasi dengan semua pihak. Kita CCTV-nya Soewandhie kita lihat. Bagaimana barang itu keluar,” tambah Billy.
Dari hasil rekaman CCTV RSUD dr Mohamad Soewandhie, terlihat seseorang yang diakui Billy adalah salah satu karyawan di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tersebut. Billy menduga, karyawan yang terekam CCTV itu menyerahkan kepada dua orang yang diduga temannya, dan terekam di CCTV yang ada di daerah TPS makam pahlawan nasional.
“Mereka menunggu kedatangan buat karyawan Soewandhie yang akan buang sampah domestik. Jadi memang kita buang sampah domestik ke TPS itu, karena terlalu banyak, pihak DLH sudah menyiapkan khusus untuk Soewandhie disini gitu loh. Nah box yang dibuang Itu bukan di tempatnya Soewandhie,” terang Billy.
Dari sinilah kemudian pihaknya menduga bahwa ada skenario yang sengaja dirancang untuk menjatuhkan nama baik RSUD dr Mohamad Soewandhie. Kejadian ini pun kemudian dilaporkan ke kepolisian, dalam hal ini Polsek Simokerto Polrestabes Surabaya. Kini, disebut Billy, dari hasil laporan tersebut sudah ada satu orang yang diamankan petugas.
“Lalu pada saat mereka buang mereka seolah-olah digerebek untuk eh ini punya Soewandhie gini-gitu. Ya sudah kami laporkan ke kepolisian, ke Pak Kapolsek. Pak Kapolsek langsung merespon dan sudah ketahuan. Ceritanya itu, rupanya ada dua orang yang membayar karyawan saya ini, dari situ karyawan ini bawa keluar barang itu, menyerahkan ke mereka, baru mereka bikin skenario seperti tadi,” jelas Billy. (ASB)