Potretkota.com - Calon Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan masukan kepada masyrakat soal program pro tanggap banjir. Masukan itu diberikan saat acara sosialisasi dengan warga dan barisan massa pro mega (Promeg) di Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.
"Program pro tanggap banjir ini adalah sebuah kesadaran bersama yang perlu dikembangkan dan dipelihara. Tentunya ditingkat masyarakat, supaya akrab beradaptasi. Akrab itu sesuai kebutuhan kalau misalnya banjir itu datang. Misalnya, untuk warga pesisir yang tinggal dibantaran sungai hendaklah meminta bantuan Pemerintah daerah berupa lampu tenaga surya. Hal ini untuk antisipasi banjir malam yang tiba-tiba datang. Karena kalau banjir malam, listrik PLN berbahaya bagi penduduk dilingkungan sekitar. Untuk itu diharap listrik PLN dimatikan. Kalau ada penerangan tenaga surya kan bagus bagi keamanan penduduk, bilamana dilanda banjir," ungkap Gus Ipul.
Selain itu, rumah warga juga perlu dipersiapkan dan diberi lampu penerangan tenaga surya. Kemudian pemetaan dan pelatihan sosialisasi harus dilakukan. Selanjutnya di sediakan perahu dan posko secara permanen. " Masalah itu harus dipersiapkan satu bulan sebelumnya. Sehingga kalau banjir datang sudah siap segalanya. Kesemuanya itu ada sistem dan mekanisme baik kesadaran masyrakatnya atau pejabatnya. Nah, inilah yang saya maksud dengan nama program terhadap pro tanggap banjir," ujar Calon Wali Kota Pasuruan nomor urut 01.
Sekedar diketahui, bagi orang yang tinggal di sebuah bantaran sungai, pasti ada resikonya. Untuk itu masyarakat berharap untuk waspada segala resiko. "Untuk yang di Kota Pasuruan ini, waktu saya turun ke lapangan sangat merasa senang. Sebab, sangat tanggap dengan adanya banjir, tentunya sebelum turun hujan di tempat tinggalnya sudah dipersiapkan segala sesuatunya, salah satunya tempat yang menjadi langganan banjir. Termasuk meninggikan tempat biasa tergenang air, menyelamatkan harta bendanya dan lainya," tambahnya Gus Ipul.
Lebih lanjut Gus Ipul menyampaikan, untuk pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) hars bekerja sesuai aturan yang dintentukan dan biasanya mengikuti aturan pimpinanya. "Pemimpin yang akrab dengan bencana, berdaptasi dengan bencana dan mengerti ancaman banjir atau resiko banjir tahunan, janganlah meninggalkan tempat pada saat musim hujan tiba. Sehingga ketika tiba-tiba banjir datang, pemimpinya ada di tempat. Tidak keluar kota, lebih-lebih keluar negeri. Sehingga kalau ada apa-apa bisa ikut mengendalikan persoalan banjir. Itulah yang saya maksud akrab dengan banjir," imbuhnya. (Mat)