Lurah Nyamplungan dan Manajemen Apotek tak Usir PKL Warung Hidayah
Estu Sulaksono, Lurah Nyamplungan saat wawancara seusai menggelar mediasi antara pemilik Warung Hidayah dan manajemen Apotek Kimia Farma, Rabu, (12/10/2022).

Estu Tata Ulang Warung Hidayah

Lurah Nyamplungan dan Manajemen Apotek tak Usir PKL Warung Hidayah

Potretkota.com – Sebelum Naki, menantu Maswar, datang ke Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya untuk meminta mediasi, pada hari Jumat malam, 7 Oktober 2022, seorang oknum berinisial L dari Kelurahan Nyamplungan secara tiba-tiba datang ke stand PKL Warung Hidayah milik Maswar, membentak seraya melarang Maswar dan anak-anaknya kembali berjualan di depan bakal apotek Kimia Farma.

Oknum L tersebut, sambil memukul-mukul gagang rombong Warung Hidayah memperingatkan agar Maswar dan anak-anaknya tidak lagi berjualan soto daging di depan Ruko yang bakal digunakan sebagai apotek oleh Kimia Farma. “Mulai besok, jangan jualan lagi di sini!” ujar Naki, suami Asia, menirukan gaya bicara L, oknum Kelurahan Nyamplungan yang datang malam itu.

Karena merasa takut dengan sikap yang dilakukan oleh oknum yang mengaku dari Kelurahan Nyamplungan itu, Naki yang tak lain adalah menantu Maswar, berinisiatif datang ke kantor Kelurahan Nyamplungan untuk meminta diadakan mediasi dengan pihak manajemen apotek Kimia Farma pada Senin, 10 Oktober 2022. Permintaannya pun dipenuhi dan diagendakan pada Rabu, 12 Oktober 2022.

Baca juga : Sengketa Penggunaan Badan Jalan KHM Mansyur

Akhirnya pada hari yang telah diagendakan untuk diadakan mediasi tersebut, tampak datang seorang wanita paruh baya bernama Ita yang diketahui sebagai perwakilan sekaligus manajemen apotek Kimia Farma di Ruko 77 Jl. KHM Mansyur, Surabaya, serta Asia dan suaminya Naki mewakili Maswar dan keluarga di Kelurahan Nyamplungan, Surabaya.

Setelah dilakukan mediasi, Lurah Nyamplungan Estu Sulaksono mengatakan, pihaknya yang telah menengahi sengketa bahu dan badan jalan di depan Ruko 77 Jl. KHM Mansyur, Surabaya, tidak akan melakukan penertiban maupun penggusuran. Menurutnya, kedua belah pihak sepakat akan dilakukan penataan ulang terhadap rombong Warung Hidayah.

“Ya itu tadi, ada kesepakatan bahwa akan dilakukan penataan ulang rombongnya bapak Maswar supaya nanti di tata ulang supaya tidak menutupi persilnya ibu Fatimah. Hasilnya seperti itu, nanti sore coba kita bantu dan kelurahan akan membantu juga pemangkasan pohon, perantingan pohon yang di atasnya supaya ada space begitu ya, supaya terlihat lebih lebar,” ujar Estu, Rabu, (12/10/2022).

Estu juga menegaskan, bahwa pihaknya sesuai dengan arahan dari Kecamatan Pabean Cantikan, khusus bagi PKL di Jl. KHM Mansyur akan dilakukan penataan. Seluruh PKL nantinya akan diposisikan di sebelah barat. Dengan demikian, tidak ada PKL yang digusur dari Jl. KHM Mansyur, sehingga para pedagang terlihat rapi dan tetap bisa berjualan di sana.

“Jadi, kalau untuk PKL yang di KHM Mansyur, arahan Pak Camat Pabean Cantikan bahwa kita akan lakukan penataan. Jadi nanti PKL, seluruh PKL harus ada di posisi sebelah barat. Penataan, kebijakannya masih penataan PKL, tidak ada penggusuran,” tegas Estu.

Kendati demikian, Estu juga tidak menampik bahwa tidak hanya penyewa Ruko 77 Jl. KHM Mansyur yang datang mengadu soal bahu dan badan Jl. KHM Mansyur yang di depan rumah maupun tokonya digunakan untuk berjualan. Menurutnya, banyak pemilik rumah maupun toko di sepanjang Jl. KHM Mansyur yang tidak menghendaki depan rumahnya digunakan oleh PKL.

Sementara itu, Ita perwakilan dari bakal apotek Kimia Farma yang turut hadir dalam upaya mediasi mengungkapkan, pihaknya tidak ingin menyingkirkan PKL yang berjualan di depan Ruko yang disewanya. Pihak apotek hanya ingin agar ada akses jalan dan parkir bagi pengunjung serta angkutan barang yang nantinya akan keluar masuk ke apotek.

“Ini, sekarang ini, suruh untuk merapikan lagi, merapikan lagi kembali tendanya, sudah ada kesepakatan. Kita belum melihat kan, kita belum melihat hasilnya. Tapi Insya Allah kalau memang hasilnya seperti yang kita mau tidak ada masalah. Tetap berjualan seperti biasa, cuma lebih dirapikan lagi, diperkecil,” tandas Ita.

Pernyataan yang disampaikan Lurah Estu dan Ita selaku perwakilan apotek Kimia Farma di Jl. KHM Mansyur diamini oleh Asia, putri Maswar. Asia mengungkapkan, berdasarkan hasil mediasi pihaknya juga menyepakati untuk mengurangi ukuran Warung Hidayah milik ayahnya, dan rela untuk dilakukan kembali penataan ulang, agar supaya lebih rapi.

“Ini tadi sudah saya bicarakan baik-baik dan hasil yang 100% warung saya itu sudah menjadi 45%. Sudah saya perkecil sangat, ini coba kita tata ulang. Tapi kalau masih digusur, saya mau makan apa? Kami juga butuh biaya anak sekolah, tapi alhamdulillah tadi ada keputusan, juga ada kebijakan disuruh menata ulang, dan kita usahakan juga ditata ulang,” ungkap Asia. (ASB)

Sengketa Penggunaan Badan Jalan KHM Mansyur
Penolakan Greenpeace ke G20 Direspon HMPG Jatim