Minyak Goreng di Pasar Kota Mataram Langka
pedagang pasar tradisional kebon roek

Minyak Goreng di Pasar Kota Mataram Langka

Potretkota.com - Stok minyak goreng curah di pasar tradisional kebon roek kecamatan Ampenan kota Mataram, NTB, tidak ada alias langka, para pedagang menyiasati harga agar minyak goreng tetap laku, yakni membungkus ulang kembali minyak goreng kemasan ke kemasan bentuk bungkusan kecil, Minggu (8/5/2022).

Salah seorang pedagang di pasar tradisional Kebon Roek Nurul menuturkan kelangkaan minyak goreng curah sudah terjadi beberapa hari yang lalu saat pertengah bulan suci ramadhan, stok minyak goreng curah tidak ada. “Kalau minyak curah langka dan jarang ada, jika pun ada harganya mahal,” tuturnya

Lebih lanjut Nurul menjelaskan bahwa biasanya ia bisa menjual sepuluh kilo liter minyak goreng curah dan terjual dalam satu hari , namun kini stok minyak goreng curah tidak ada. “Harga minyak curah tidak jauh beda dengan harga minyak kemasan, Terkadang 15 kilo liter kita jual sampai lima hari,” ungkapnya

Selain itu para pedagang mengaku mereka susah mendapatkan minyak goreng curah, bahkan jika pun ada harganya cukup mahal, dan mereka terpaksa membeli minyak kemasan yang dibungkus ulang dengan kemasan kecil seperti minyak curah di jual lagi.

“Kita bisa bilang langka, kemarin sudah bisa kita bisa dapatkan 17 ribu kita jual 18 sampai 19 tapi sekarang sudah naik lagi, Ini kan minyak kemasan kita bungkus ulang kembali, kan isi 18 setengah liter itu kalau kita kilokan menjadi 16 kilo,” jelas Nurul.

Senada, Afna pedagang sembako dan sehari-hari berjualan minyak curah, mengaku stok minyak goreng curah di pasar kebon roek telah langka, bahkan biasanya ia bisa mendapatkan 180 kilo liter minyak goreng curah, kini hanya lima belas kilo liter, bahkan tidak ada sama sekali.

“Kelangkaan semenjak pas puasa itu, kalau mahal langka tidak apa-apa, tapi ini sudah mahal langka lagi, biasanya kita mengambil satu drum yang isinya 180 kilo, kini hanya lima belas kilo liter, itu pun kalau ada,” ucap Afna.

Untuk harga minyak goreng kemasan yang bermerek yang telah dibungkus ulang kembali dalam bentuk kecil, di jual dengan harga dua puluh lima ribu rupiah per kilo liternya. “Satu kilo minyak kemasan yang dibungkus ulang, dijual harga dua puluh lima ribu rupiah per kilonya,” ungkap Afna.

Selain itu Afna menuturkan bahwa stok minyak goreng kemasan masih ada, namun harganya cukup mahal, sehingga para pedagang enggan mengambil kemasan karena sepi pembeli. “Kalau mau cari minyak kemasan ada tapi harganya mahal, ini yang dibungkus ini, ini minyak goreng kemasan yang bermerek tapi tidak terkenal seperti kayak kunci mas. Kalau kunci mas masih tetap harganya masih kita dapat untung tapi kalau minyak goreng merek lain harganya cukup mahal,” jelasnya

Afna menambahkan jika agen minyak goreng curah datang, para pedagang harus antri panjang dengan pedagang atau warga lainnya. “Jika pun ada stok datang agen minyak goreng curah , kita harus antrian panjang, kalau saya tunggu dapatkan minyak curah itu, saya tidak bisa jualan,” bebernya, dampak kelangkaan minyak goreng curah, sejumlah pedagang di pasar tradisional di kebon roek sudah tutup alias gulung tikar. (MA)

Mistis Bunyi Gamelan Bendungan Bengawan Solo
Khofifah Minta Seluruh Kepala Daerah di Jatim Cek Semua Wahana Wisata