Potretkota.com - Ratusan calon jamaah umroh dari berbagai wilayah di Jawa Timur menggeruduk kantor Tour & Travel Arofah Mina di Jalan Kartini, Surabaya. Ratusan calon jamaah umroh tersebut, datang untuk menuntut uang biaya umroh dikembalikan lantaran para jamaah tersebut, gagal diberangkatkan ke tanah suci Mekkah dan Madinah, Sabtu, (25/02/2023).
Ratusan calon jamaah yang jauh-jauh hari telah mendaftar dan melunasi biaya perjalanan umroh di perusahaan Tour & Travel Arofah Mina ini, merasa kesal karena selain penundaan dilakukan sepihak yang bahkan ada yang telah bersiap diri namun ternyata gagal diberangkatkan, para jamaah juga merasa kesulitan untuk mengkonfirmasi pihak manajemen Arofah Mina.
Kekecewaan tersebut sebagaimana yang diungkap Nova Kristiani. Salah seorang calon jamaah umroh asal Tulungagung, Jawa Timur menceritakan apa yang telah dialaminya bersama suami. Nova mengatakan, ia bersama suaminya dipaksa melunasi biaya umroh pada Oktober 2022 lalu. Padahal seharusnya pelunasan dilakukan 30 hari sebelum keberangkatan.
“Jadi kami itu ke sini sebenarnya karena jadwal kami yang seharusnya tanggal 30 Januari itu tiba-tiba H-2 itu direschedule secara mendadak sama pihak sini dan kami beberapa kali mencoba konfirmasi ke sini itu ndak ada kepastian kami berangkat kapan, itu ndak ada kepastian. Akhirnya kesabaran ini kami habis, kami ke sini intinya mau uang kami balik itu saja sebenarnya,” kata Nova.
Sementara, menanggapi gagalnya para calon jamaah umroh yang ikut di perusahaannya, Direktur Tour & Travel Arofah Mina, Heri Wibowo tidak menampik bahwa pihaknya kesulitan untuk memberangkatkan jamaah umroh yang telah mendaftar dan melunasi biaya di Arofah Mina. Menurutnya, ada sekitar 200 orang calon jamaah umroh yang gagal berangkat.
Kegagalan para calon jamaah umroh untuk berangkat ini sendiri, kata Heri, disebabkan oleh padatnya jamaah yang menjalankan ibadah umroh di tanah suci Mekkah dan Madinah sehingga pihaknya kesulitan untuk membooking travel umroh di sana. Kalau pun bisa, maka biayanya bisa meningkat hingga 300 persen dari biaya pada umumnya.
“Total mungkin 200 (jamaah) ya. Kenapa itu? Karena disebabkan oleh kepadatan yang terjadi di dua tanah suci Mekkah maupun Madinah. Sehingga bookingannya sangat sulit bahkan ndak bisa dibooking gitu ya. Kalau pun toh bisa, harganya sudah mahal sekali, bisa tiga, empat kali lipat gitu ya, bisa sampai 300 persen,” ungkap Heri ke wartawan di kantor Arofah Mina.
Namun demikian, Heri menjamin bahwa pihaknya akan tetap berusaha memberangkatkan calon jamaah umroh Tour & Travel Arofah Mina. Akan tetapi, bagi jamaah yang menghendaki untuk dilakukan refund, maka pihak manajemen akan merefund 100 persen dalam tempo satu bulan, meski sebelumnya telah diberikan ketentuan refund dengan tempo 3 bulan.
“Tapi kami tanggung jawab dan kami tetap berusaha bisa memberangkatkan dengan segala kemampuan kami, dan kalau misalkan jamaah mau refund kita akan refund 100 persen. Solusi yang tadi kita sepakati dengan jamaah kita refund 100 persen dalam tempo waktu satu bulan,” terang Heri seraya menjamin uang jamaah kembali.
Sementara itu, Penasehat Hukum Arofah Mina, Novi Edi Isworo menegaskan, pihaknya menjamin bahwa uang para calon jamaah umroh akan tetap dikembalikan dan dilunasi serta menjamin bahwa Heri Wibowo tidak akan kabur kemana-mana, meski sebelumnya Arofah Mina sendiri memiliki ketentuan untuk pengembalian dana umroh dilakukan selama 3 bulan.
“Dijelaskan sama pak Heri, memang faktanya, hukumnya seperti itu. Kan pak Heri sudah menjanjikan apa yang dikatakan memang tiga bulan, kesepakatan kita kembalikan ke jamaah yaitu satu bulan. Insya Allah nanti pak Heri melunasi semua pengembalian itu dan Insya Allah tidak akan lari kemana-kemana pak Heri,” tutup Novi. (ASB)