Potretkota.com - Penyakit diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) di dalam darah manusia. Jika dibiarkan tidak diobati, maka diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius dan dapat menyebabkan risiko kematian lebih cepat dari seharusnya.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Siloam Hospitals Sriwijaya, dr. Ketherine mengatakan, diabetes salah satu dari 8 penyakit utama kematian pada orang dewasa. Diabetes memperbesar kemungkinan 2 kali lebih besar terkena serangan jantung.
"Pada usia dewasa, yaitu diantara usia 30 hingga 40 tahun, kami sarankan agar memulai kebiasaan deteksi dini guna mengetahui ada atau tidaknya faktor penyebab timbulnya diabetes," tutur Ketherine dalam kesempatan edukasi bincang sehat guna memperingati Hari Diabetes Nasional.
Dalam kesempatan ini pula dijelaskan, diabetes adalah penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, amputasi tungkai bawah, dan beberapa akibat jangka panjang yang membuat mutu hidup menjadi lebih rendah. Dan juga adanya rumor penderita diabetes harus melakukan diet khusus adalah informasi yang cukup menyesatkan.
"Faktanya adalah diet khusus atau diet makanan sehat bermanfaat bagi siapapun, termasuk orang dengan diabetes. Pola makanan sehat harus mengandung biji-bijian, sayuran dan buah, menghindari lemak trans, dan membatasi lemak larus dan karbohidrat olahan, terutama gula", ungkap Ketherine kepada ratusan viewer Siloam melalui live Instagram, di kota Palembang.
Mitos makanan ramah diabetes dan bebas gula baik bagi penderita diabetes kembali diluruskan dengan memulai membaca dengan teliti label komposisi makanan. "Ingat, kata-kata natural atau asli alami tidak selalu bersifat aman," imbuh Katherine.
Dalam ive Instagramnya, Katherine juga menjelaskan tentang jenis diabetes dan cara pencegahannya. Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 adalah jenis penyakit autoimun, artinya sistem imun tubuh akan menyerang dirinya sendiri. Pada kondisi ini, tubuh tidak akan memproduksi insulin sama sekali.
Gangguan tersebut disebabkan sistem kekebalan tubuh yang biasanya menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin. Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi oleh insulin, menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah.
Kemudian, diabetes tipe 2. Pada jenis diabetes ini, tubuh tidak membuat cukup insulin atau sel-sel tubuh pengidap diabetes tipe 2 tidak akan merespons insulin secara normal. Pada diabetes tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal, tetapi insulin tidak digunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin.
"Ada pun diabetes gestasional yang khusus diderita ibu hamil, yaitu tipe diabetes yang baru muncul ketika sedang hamil dan hilang setelah masa kehamilan selesai", jelas Ketherine.
Pencegahan diabetes tipe 1 sulit dilakukan karena berhubungan dengan faktor genetik. Sementara itu, diabetes tipe 2 yang umumnya bermula dari gaya hidup tidak sehat masih bisa dicegah. Cara untuk mencegah diabetes ini adalah dengan fokus menjaga kadar gula darah tetap normal.
Katherine mengungkapkan, gejala diabetes dikenal dengan sebutan 3P, yakni Poliuria, Polidipsia dan Polifagia. 3P adalah gejala sering buang air kecil, sering merasa haus dan merasa lapar. Termasuk gejala lainnya yaitu seperti penurunan berat badan drastis, Keputihan (wanita), Disfungsi ereksi (pria) dan adanya luka yang sering susah atau lama untuk sembuh.
“Untuk mengetahui apakah menderita diabetes atau tidak dapat dilakukan dengan beberapa tahap, seperti tes gula darah sewaktu bisa acak atau kapan saja, dan yang kedua dengan tes gula darah setelah puasa 8 jam, dan juga pemeriksaan HbA1c atau gula darah rata rata dalam 3 bulan,” pungkas Ketherine.(CS)