Potretkota.com - Aksi koboi yang kembali terjadi di bawah Jembatan Layang Pasar Larangan, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, pada Senin, 27 Juni 2022 sekitar pukul 20.00 WIB, akhirnya terungkap. Tindak kriminal tersebut dialami Sabar, pria 37 tahun warga Desa Tenggulunan, RT 19, RW 7, yang tak lain tempat di mana Sabar ditembak.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, terduga pelaku penembakan berinisial JO ditangkap tim gabungan dari Polresta Sidoarjo, Polres Sampang, dan Dit Reskrimum Polda Jatim. Aksi JO teridentifikasi saat petugas melakukan pemeriksaan CCTV di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). JO ditangkap dengan tanpa perlawanan, dan saat ini sedang dalam pemeriksaan di Polresta Sidoarjo.
“Pelaku ini diduga sebagai eksekutor (pelaku yang menembak korban), dan ditangkap di Sokobanah Sampang, (Madura), Rabu pagi,” kata Dirmanto, Rabu, (29/06/2022).
Mengenai motif terduga pelaku penembakan, Dirmanto belum bisa menjelaskan secara rinci karena pemeriksaan masih berlangsung, dan penyidik juga masih menunggu hasil uji balistik dari laboratorium forensik terhadap satu proyektil peluru yang ditemukan di lokasi kejadian. “Uji balistik ini membutuhkan waktu,” ucapnya.
Sabar merupakan pengusaha rongsokan yang tinggal di Desa Tenggulunan, RT 19, RW 7 Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. Ia menghebuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan selama 2 hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, pasca mengalami tembakan. Sabar sempat menjalani operasi pengambilan proyektil di bagian dadanya.
Pada saat kejadian, salah seorang warga bernama Prayit (62), mengaku sempat mendengar suara letusan. Namun tak lama kemudian terdengar suara orang minta tolong. Mendengar teriakan itu, Prayit bersama warga lain berdatangan mendekati lokasi kejadian, dan ternyata warga melihat Sabar memegang dadanya dalam kondisi berdarah dan tergeletak.
Sementara itu, Wiwin (32), istri Sabar, mengungkapkan pada saat kejadian ia tengah bersiap-siap untuk pergi ke mall bersama suami dan anaknya. Ia sempat melihat suaminya duduk sendirian di dekat mobil. Ketika Wiwin sudah siap dan keluar menutup pintu kamar, Wiwin mendengar suara letusan yang disangkanya petasan, karena menurutnya biasanya anak-anak kecil bermain petasan di sana.
Alangkah terkejutnya Wiwin saat mendengar teriakan anaknya sendiri memanggil ayahnya. Wiwin pun bergegas keluar dan menghampiri suaminya yang masih sadar. Wiwin akhirnya berteriak meminta tolong yang kemudian disusul warga yang berdatangan. Dengan dibantu warga, Sabar dilarikan ke RSUD Sidoarjo. Namun sayang, nyawa Sabar tidak tertolong setelah dua hari dirawat. (Fred)
