Potretkota.com - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani, membuka secara resmi program Microcredential CS50X Indonesia-Harvard University Digital Skill, Selasa (22/8). Program ini diselenggarakan melalui pemanfaatan dana Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebagai apresiasi terhadap guru yang telah mengabdikan diri di dunia pendidikan. Pendaftaran program dibuka mulai tanggal 22 Agustus sampai dengan 18 September 2023 melalui laman https://gtk.kemdikbud.go.id/lpdpgtk/cs50x.
Bidang informatika merupakan salah satu mata pelajaran yang akan berkontribusi secara signifikan pada terwujudnya profil Pelajar Pancasila khususnya dalam hal menumbuhkan daya nalar kritis dan kreatif murid serta bergotong royong dalam kebhinekaan global. Mata Pelajaran Informatika menyumbangkan kemampuan berpikir komputasional yang dilandasi oleh logika.
“Melalui Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022, informatika menjadi mata pelajaran wajib di SMP dan dikuatkan kembali sebagai pelajaran di fase E dan F di tingkat SMA dan SMK. Kebijakan ini dirancang untuk mendukung murid agar memiliki kemampuan berpikir terampil berkarya dan berteknologi, serta menjadi computationally literate sebagai anggota masyarakat sekaligus sebagai warga digital yang berakhlak baik di masyarakat,” kata Nunuk Suryani dalam acara yang berlangsung secara daring beberapa waktu lalu.
“Maka agar tujuan besar dari penerapan mata pelajaran informatika kepada murid tercapai dengan optimal, diperlukan program yang dapat meningkatkan kompetensi guru dalam memberikan Pelajaran informatika. Melalui program beasiswa nongelar microcredential CS50X Indonesia-Harvard University Digital Skill, pemerintah Indonesia memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme di bidang informatika,” jelas Nunuk Suryani.
Menyinggung peran guru yang tak tergantikan dalam era perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu pesat, Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, mengatakan bahwa guru merupakan sosok yang penting bagi perkembangan murid dalam hal kognitif dan kematangan karakternya. “Dengan mengikuti program ini Bapak/Ibu guru dapat mendorong siswa bernalar kritis yakni memproses informasi secara objektif, membangun keterkaitan antarberbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi informasi dan menyimpulkannya, serta tentu saja membantu dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila sebagai salah satu karakter,” jelasnya.
Terkait dengan sasaran program Microcredential CS50X Indonesia-Harvard University Digital Skilli, Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Putra Asga menyampaikan penjelasannya. “Target pelaksanaan microcredential CS50X Indonesia-Harvard University Digital Skill 2023 adalah 300 guru dan diperuntukkan bagi guru SMP, SMA dan SMK baik yang berlatar belakang informatika maupun yang tidak berlatar belakang informatika,” tutur Putra.
Nunuk Suryani berharap, selama mengikuti program ini, para guru dapat menyerap semua materi yang diberikan sehingga terjadi peningkatan pemahaman dan penerapan prinsip computer science pada berbagai bidang permasalahan. Oleh karena itu, bagi guru yang mengampu mata pelajaran informatika, sangat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya sehingga peserta didik dibekali kemampuan bersaing secara global dan mampu beradaptasi dengan baik terhadap ilmu dan teknologi yang berkembang pesat.
“Guru juga dapat menyerap budaya belajar yang dialami bersama dengan Harvard university untuk kemudian dipraktekkan dalam pembelajaran di satuan Pendidikan masing-masing,” tambahnya.
Hadir secara daring mendampingi Dirjen Nunuk, yaitu Sekretaris Ditjen GTK, Temu Ismail; Direktur PAUD dan Dikmas, Santi Ambarukmi; dan beberapa alumni program Microcredential CS50X tahun 2022, Rosdiana Rawung yang membagi praktik baik terkait pengalamannya selama mengikuti program. (Subadizain, Dent)