Siswi SMP di Lampung Tewas Tertabrak Kereta Api

Siswi SMP di Lampung Tewas Tertabrak Kereta Api

Potretkota.com - Nasib tragis dialami Safira (14) seorang siswi SMPN 8 Bandar Lampung, Lampung. Safira tewas ditabrak kereta api di perlintasan kereta api Jalan Untung Surapati, kecamatan Labuhan Rtau, Bandar Lampung, sekitar pukul 13.30 WIB, Selasa (19/7/2022).

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, korban saat melintas di perlintas kereta api korban diuga tidak mendengar ada kereta api yang akan melintas karena sedang mengenakan headset ditelinganya.

Sehingga korban berlari arah perlintasan kereta api dari kanan ke kiri perlintasan hingga akhirnya korban ditabrak oleh kereta api (KA) batu bara rangkaian panjang (Babaranjang), terpental sampai 10 meter.

Iwan warga setempat mengatakan, pada saat kejadian, rombongan pelajar SD maupun SMP sepulang sekolah belanja minuman tidak jauh dari lokasi kejadian. "Setelah beli minuman, anak ini (Korban,Red) langsung pergi bilang mau pulang ke rumah neneknya, dan menyeberang jalan kaki melewati rel kereta api," kata Iwan.

Saksi 25 tahun ini juga menuturkan, setelah sampai di pertengahan jalan, korban yang masih berpakaian seragam sekolah putih biru tersandung hingga jatuh, disaat bersamaan kereta babaranjang melintas dan langsung menabrak korban hingga terpental beberapa meter.

Menurut Iwan, korban kemungkinan tidak mendengar adanya kereta babaranjang yang akan melintas. Karena ditelinga korban ada headset terpasang.Padahal, posisi palang perlintasan kereta api sudah menghadang jalan dan pengendara yang melintas pada berhenti.

Peristiwa tersebut sempat menyebabkan kemacetan arus lalu lintas dan banyak warga yang berkumpul menyaksikan pristiwa tragis yang dialami pelajar kelas dua SMPN 8 Bandar Lampung tersebut.

Petugas kepolisian bersama petugas PT KAI Stasiun Kereta Api Labuhan Ratu, Bandar Lampung mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek Bandar Lampung.

Sementara itu, kedua orang tua korban, Riswiyantoro dan Wilda sangat terpukul atas meninggalnya anak tersayangnya itu. Menurutnya anaknya itu kecelakaan ketika sedang menyeberang memakai headset dan tidak mendengar ada kereta yang sedang melintas. "Mungkin karena sedang pakai headseet jadi tidak mendengar kereta api berlintas," katanya.

Menurut Wilda, Safira merupakan anak yang baik dan sehari sehari taat protokol kesehatan (prokes) Covid-19 memakai masker dan memakai jilbab syari. "Anak itu baik sekali sehari sehari memakai masker dan memakai jilbab syari," ujarnya. (Rio)

Rem Blong, Truk Kontainer Tabrak Bayi Hingga Tewas
Penjual Sabu di Mataram Diantaranya Sopir Truk