Potretkota.com - Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dengan mengadakan pengabdian masyarakat di Desa Silir, Kabupaten Kediri, Rabu (17/7/2024) lalu.
Program ini difokuskan pada eliminasi stunting, sebuah masalah kesehatan yang hingga kini masih menjadi perhatian serius di Indonesia. Stunting adalah kondisi di mana anak memiliki tinggi badan lebih rendah dibandingkan standar usianya akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Desa Silir dipilih sebagai lokasi kegiatan karena angka stunting yang masih relatif tinggi di wilayah tersebut.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan tim dosen dan mahasiswa FKM Unair yang bekerja sama dengan aparat desa, kader kesehatan, serta masyarakat setempat. Pembicara Edukasi ini disampaikan oleh Dosen dari FKM UNAIR yaitu Dr. Lilis Sulistyorini, Ir.,M.Kes terkait pengelolaan lingkungan dan Novi Dian Arfiani, S.KM.,M.KL terkait stunting.
Program ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan edukasi kepada ibu balita stunting. Salah satu kegiatan utama adalah sosialisasi mengenai pentingnya personal hygiene dan pengelolaan lingkungan rumah.
"Kami berusaha memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat tentang pentingnya personal hygiene dan pengelolaan lingkungan dalam mencegah stunting," ujar Dr. Lilis Sulistyorini,Ir.,M.Kes, salah satu dosen FKM UNAIR yang memimpin kegiatan Progam Pengabdian Masyarakat ini.
Kepala Desa Silir, Bapak Muhibulloh SE, menyampaikan apresiasinya terhadap program pengabdian masyarakat ini. "Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh tim dari FKM UNAIR. Semoga dengan adanya program ini, angka stunting di desa kami bisa berkurang secara signifikan," tuturnya.
Kedepan, program ini diharapkan akan terus berlanjut dengan adanya monitoring berkala serta pelatihan lanjutan bagi kader kesehatan desa, sehingga masyarakat dapat secara mandiri melanjutkan upaya pencegahan stunting. Dengan kolaborasi yang kuat antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan Desa Silir dapat menjadi contoh sukses dalam upaya eliminasi stunting di Indonesia. (Novi Dian Arfiani/Ramadhani Jaka Samudra)