Potretkota.com – Menjawab berbagai rumor tentang pembangunan Rumah Susun Bayam, Pemprov DKI Jakarta memastikan kampung yang berada di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara itu, akan dihuni masyarakat sekitar yang terdampak pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS), masyarakat yang lingkungannya dirasa bermasalah, serta warga terdampak normalisasi sungai di Jakarta.
“Kampung Susun Bayam yang menghuni diantaranya adalah masyarakat sekitar, kemudian yang kena program normalisasi SDA (Sumber Daya Alam). Sejauh ini rumah susun dibangun untuk kepentingan masyarakat yang terdampak daripada program normalisasi, maupun yang lingkungannya yang dirasa bermasalah untuk dicarikan solusi perumahan,” ujar Riza, Selasa, (17/5/2022).
Sementara bagi warga yang masih menghuni rumah bedeng atau bangunan liar di atas lahan milik PT KAI yang masih di area JIS, kata Riza, masih menunggu keputusan dari Dinas Perumahan DKI Jakarta. "Itu nanti (warga gusuran PT KAI) dalam proses dari Dinas Perumahan melalui kajian dan penelitian, evaluasi nanti dilihat mana yang berhak dan tidak. Semua ada ketentuannya," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pembangunan Kampung Susun Bayam. Pambangunan diresmikan dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Anies. Ia mengatakan, pembangunan Kampung Susun Bayam merupakan satu lagi janji yang akan ditunaikan. Menurutnya, proses pembangunan memang ada urut-urutannya.
“Bagi yang menjalani akan terasa lama, tapi sesudah nanti terbangun akan menjadi sebuah tempat Ibu/Bapak menorehkan sejarah panjang di masa depan,” tulis Anies dalam postingan Instagramnya, Minggu, (08/05/2022).
Anies mengungkapkan, Kampung Bayam merupakan permukiman yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Maka dari itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pelaksana proyek JIS, melakukan penataan Kampung Susun Bayam. Rencana pembangunan ini sendiri sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi melalui aplikasi Jakpro.
“Jakpro telah melakukan kegiatan sosialisasi dengan Resettlement Action Plan (RAP) bersama warga sekitar yang terdampak pembangunan JIS sejak Oktober 2019. RAP ini bertujuan agar warga yang terdampak tidak mengalami penurunan kualitas hidup, tetap dapat hidup berkelanjutan, serta anak-anak dapat meraih apa yang dicita-citakan,” ungkapnya.
Pembangunan Kampung Susun Bayam mengirimkan pesan bahwa Pemprov DKI Jakarta melakukan pembangunan yang memfasilitasi semua, di mana warga mendapatkan kesempatan yang sama, termasuk warga Kampung Bayam yang berada di dekat pembangunan JIS. Pemprov DKI menjunjung tinggi kesetaraan kemanusiaan yang diwujudkan dalam bentuk nyata untuk warga Kampung Bayam.
Anies menjamin pembangunan Kampung Susun Bayam tidak akan menghilangkan penghidupan atau mata pencaharian warga. Di mana sebelumnya warga banyak berprofesi sebagai petani perkotaan atau urban farmer. Bukan hanya hunian, tetapi penghidupannya direncanakan dengan melibatkan warga. Yang dulunya berprofesi sebagai petani dapat terus meneruskan profesinya.
“Sehingga Kampung Susun ini menjadi contoh bagaimana sebuah stadion bertaraf internasional, bisa berdampingan dengan masyarakat petani perkotaan,” jelas Anies.
“Kepada Jakpro kami titipkan agar dapat dikerjakan tepat pembiayaan, tepat waktu dan tepat kualitas. Kepada para pelaksana bangunlah kampung susun ini seperti membangun rumah untuk keluarga kita sendiri. Sehingga, pada September 2022 pembangunan ini dapat selesai dan Insya Allah warga bisa kembali berkehidupan di Kampung Susun Bayam,” pungkasnya. (Robby)