Potretkota.com - Perhelatan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 menjadi momentum penting dalam mewujudkan transformasi digital nasional. Melalui Digital Economy Working Group (DEWG), Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menghadirkan Digital Transformation Expo (DTE) sebagai etalase pencapaian dan usaha Indonesia dalam melakukan akselerasi transformasi digital, sekaligus untuk menarik investasi di sektor digital.
“Kita ingin menjadikan Digital Transformation Expo sebagai showcase perjalanan transformasi digital Indonesia. Melalui expo ini, kita akan menunjukkan kepada dunia, terutama kepada negara-negara anggota G20, Indonesia mengalami perkembangan bidang digital dengan pesat dan mampu memanfaatkannya menjadi solusi,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba, dalam Sofa Talk Series 'Rangkaian Agenda Isu Digital dalam Presidensi G20 Indonesia' yang berlangsung secara virtual dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (4/3/2022) kemarin.
Menurut Sekjen Kementerian Kominfo, perjalanan panjang transformasi digital nasional memiliki daya tarik tersendiri. Pasalnya, Indonesia berhasil mencapai target pembangunan infrastruktur digital satu dekade lebih cepat, menunjukkan pesatnya perkembangan teknologi digital di Indonesia.
“Perkembangan ekosistem teknologi digital saat ini jauh berbeda dari perkembangan yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, ekosistem ekonomi digital Indonesia berhasil mendorong munculnya unicorn-unicorn baru di tengah pandemi,” jelasnya.
Sekjen Mira Tayyiba yang juga bertindak sebagai Chair DEWG memaparkan bahwa pertumbuhan startup digital menjadi solusi di berbagai sektor, mulai dari e-commerce, fintech, hingga health-tech dan edu-tech.
“Cakupan transformasi digital Indonesia semakin berkembang dan luas, tidak hanya mengikuti tren tetapi benar-benar hadir sebagai solusi untuk masyarakat. Kami berharap bahwa dengan memperlihatkan keberhasilan sektor digital, Digital Transformation Expo dapat meningkatkan minat investasi negara-negara anggota G20 di Indonesia,” paparnya.
Melalui DTE, Pemerintah juga menggarisbawahi besarnya potensi sektor digital di Indonesia. Oleh karena itu, dalam ajang DTE, Kementerian Kominfo melalui DEWG akan menghadirkan experience dan visual menggunakan teknologi terbaru.
“Kita akan mengemas DTE dengan cara yang menarik, tidak lagi menggunakan konsep expo secara konvensional,” tandasnya.
Juru Bicara Kementerian Kominfo yang juga bertindak sebagai Co-Chair DEWG, Dedy Permadi, menyatakan bahwa DTE akan diselenggarakan bersamaan dengan G20 Leaders’ Summit tanggal 15 dan 16 November 2022.
“Kami membayangkan bahwa visualisasi dalam acara DTE akan serupa dengan pengalaman memasuki taman hiburan seperti Universal Studio atau Disneyland. Untuk menciptakan experience tersebut dan menunjukkan perjalanan transformasi digital Indonesia, kami akan menggunakan berbagai teknologi mutakhir, termasuk di antaranya Metaverse,” ujarnya.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, masyarakat dan stakeholder terkait, DTE akan menjadi panggung bersama Indonesia sebagai kesatuan yang utuh.
“DTE tidak akan menjadi milik Kominfo saja, tetapi menjadi panggung untuk Indonesia memperlihatkan bahwa kita adalah negara besar. Kita memiliki kekuatan berupa pertumbuhan dan perkembangan transformasi digital yang sangat signifikan, bahkan walaupun kita sedang mengalami pandemi COVID-19,” tandasnya.
Juru Bicara Dedy Permadi menambahkan bahwa selain Metaverse, DTE akan menghadirkan beberapa teknologi lain yang masih dalam tahap persiapan. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo mengajak masyarakat dan khususnya insan pers untuk ikut menyukseskan DTE.
“Kami akan mengundang rekan-rekan media untuk menyaksikan Digital Transformation Expo dan memberitakannya ke seluruh Indonesia dan dunia. Ajang ini memperlihatkan optimisme Indonesia, bahwa melalui transformasi digital, kita dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan,” jelasnya. (Hyu)