Persiapan Maju Pilkada Surabaya, Alumni GMNI Edward Dewaruci Ziarah ke Komplek Makam Botoputih
(kiri) Taufik Hidayat dan Edward Dewaruci saat di Pasareyan Agung Bupati Surabaya, Ario Tjokronegoro IV, Rabu (1/5/2024).

Taufik: Berjuang Membangun Budaya Lokal

Persiapan Maju Pilkada Surabaya, Alumni GMNI Edward Dewaruci Ziarah ke Komplek Makam Botoputih

Potretkota.com - Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Universitas Airlangga (Unair) Edward Dewaruci SH MH datang ke komplek Makam Sunan Botoputih, Rabu (1/5/2024) siang.

Kehadirannya, selain mendoakan kedua orang tua juga ziarah ke tempat yang dianggap keramat atau mulia. Diantaranya, Makam Kiyai Ageng Brondong atau Pangeran Lanang Dangiran dan Pasareyan Agung Bupati Surabaya, Ario Tjokronegoro IV.

Tidak sendiri saat berada di komplek Makam Sunan Botoputih, salah satu pendiri Surabaya Children Crisis Center (SCCC) organisasi bantuan hukum untuk anak bermasalah ini didampingi budayawan sekaligus Ketua Presedium Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT Jatim), Taufik Hidayat SPd.

Menurut Edward Dewaruci, untuk membangun sebuah kota harus ada rohnya. "Kalau hanya mengikuti developer, kota menjadi kering dan tidak menjadi kota berbudaya," katanya, mencontohkan banyak tempat perbelanjaan sepi atau tutup akibat kepentingan.

Untuk itu, Edward Dewaruci dengan pengalaman dan segudang ilmunya menyiapkan diri maju bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya. "Persiapan saat ini masih melakukan konsolidasi ataupun koordinasi dengan rekan-rekan, setelah itu akan membuat keputusan untuk memantapkan maju bertarung di Pilkada Surabaya," jelasnya.

Atas pernyataan tersebut, Taufik Hidayat sepakat dengan pernyataan Edward Dewaruci. Baginya, pemimpin Kota Surabaya harus mementingkan kebudayaan sendiri, bukan mengutamakan asing.

"Kita harus berjuang membangun budaya lokal, bukan kolonial. Jangan sampai kita dijajah lagi melalui kebudayaan," tambah Taufik Hidayat. (ASB)

Proyek Box Culvert Kapas Baru Rusak Rumah Warga
Sekdes Deling Bojonegoro Diputus 1 Tahun Penjara