Potretkota.com - Karena tidak lolos masuk dalam Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online dengan tujuan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tanah kali Kedinding 1-251 Surabaya, belasan warga Kalilom Lor Indah mengadu ke Ketua RW 10 Tanah Kali Kedinding Kenjeran Surabaya.
Bertempat di balai RW 10, para emak-emak berkeluh kesah terkait PPDB SD Negeri yang dibuka pada hari pertama secara online. "Anak saya umur 7 tahun lebih 3 bulan, jarak dari sekolah juga sesuai zonasi. Kenapa tidak ke terima (tergeser). Ini yang ke terima malah umur 6 tahun 2 bulan," keluh Diana, Selasa (7/6/2022) siang.
Belasan warga tersebut, meluruk Ketua RW 10 bertujuan mendesak Supandi selaku Ketua RW 10, untuk memperjuangkan warga sekitar. Menurut Supandi, para ibu-ibu yang datang ke balai RW, tidak lain mengadu terkait PPDB SD secara online yang dianggap tidak memprioritaskan warga sekitar.
"Bagaimanapun saya kasihan warga. Anak sekecil itu, kalau sekolah di luar wilayah sini kan bahaya. Saya sering kali bilang ke warga saya, kita jangan jadi penonton dirumah sendiri. Saya gak permasalahan zonasi, saya cuman berharap warga yang diwilayah sekitar diperhatikan," kata Supandi, saat ditemui Potretkota.com.
Menurut Supandi, saat ini ada 8 orang yang laporan, belum dikemudian hari. "Inikan masih pendaftaran hari pertama sudah ada warga yang mengeluh. Artinya masih banyak warga yang mengeluh soal pendaftaran sekolah. Dijalur mitra warga yang ke terima tadi umur 6 tahun 6 bulan, tapi ini yang umur 7 tahun lebih engga diterima. Ini kan bisa ricuh," terangnya.
Supandi berharap dalam pembukaan PPDB SD secara online ini, supaya warganya digampang oleh pihak Dispendik Kota Surabaya. "Saya berharap kepada Walikota Surabaya dan Diknas Kota Surabaya, agar warga RW 10 di akomodir untuk masuk sekolah di SDN 251 sini. Bukan masalah siapa oranya? pokoknya masih domisili disini dan diterima disini saya juga senang. Saya engga mempermasalahan soal domisili. Saya tetap memperjuangkannya," tegasnya.
Terpisah, saat ditemui Potretkota.com, Mujiono Ketua PPDB online di SDN Tanah Kali Kedinding 1-251 di Kalilom Lor Indah Nomor 1-3 Surabaya, mengatakan bahwa pihak sekolah lebih memilih dan menampung warga sekitar.
"Sekarang pun secara otomatis dan lebih menampung warga sekitar, tapi terkadang walaupun jaraknya dekat kalahnya sama umur. Dan yang dipatok oleh Diknas kan umur dulu lalu jarak, baru pagunya," kata Muji, di SDN Tanah Kali Kedinding 251 Surabaya.
Sementara bagi warga yang tidak memahami sistem online PPDB SD, pihaknya tetap siap membantu mendaftar. "Kita buka yang tidak bisa online, sekolah siap untuk membantu memasukan online, jadi hanya membawa KK siswa, kita bantu untuk memasukkannya," terang Mujiono, juga menyampaikan bahwa Pagu yang ditentukan Diknas jumlah 112 dan terbagi oleh jalur-jalur.
Untuk saat ini SDN Tanah Kali Kedinding 251 Surabaya sudah terpotong 17, tinggal 95. Jalur pindah orang tua ada 2, insklusi 5 dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 10. (SA)