Potretkota.com - Gabungan tokoh aktivis telah berkumpul di Kedai Lukir, Taman Dayu, Kecamatan Pandaan, Senin (21/8/2023). Mereka berkumpul melakukan konsolidasi demokrasi bersama Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ketua Bawaslu dan Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan
Dalam acara tersebut, salah satu aktivis Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan (Pusaka), Lujeng Sudarto menyampaikan kumpulan ini bukan suatu koordinasi, melainkan konsolidasi demokrasi mengingat akan terselenggaranya Pemilu di tahun 2024 mendatang.
"Jadi berharap Pemilu 2024 mendatang berlangsung jujur dan adil. Tidak hanya itu, berharap aktivis dan masyarakat lainya ikut berpartisipasi mengawasi pemilu, jangan ada poltik uang (money politic). Jika ada bukti segera laporkan," katanya.
Lujeng Sudarto juga berharap insan pers dalam mengawal pesta demokrasi seyogjanya menyajikan pemberitaan ke masyarakat secara obyektif. Lalu, pers juga harus ikut mengawasi proses politik secara transparan. Hal ini biar tidak terjadi kecurangan yang nantinya akan menimbulkan permasalahan.
"Oleh karena itu, kami minta agar Pemilu berlangsung secara terbuka Jujur dan Adil. Caranya lakukan pemetaan pelanggaran, pencegahan, kerja cepat dan responsif serta Bawaslu harus melibatkan masyarakat seluas luasnya," tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan mengapresiasi dan mendukuang apa yang telah disampaikan rekan-rekan aktivis. Bahkan dengan adanya peran dari aktivis dan insan pers, anggota legislatif jadi merasa terbantu. "Untuk itu berharap masyarakat yang ada di Kabupaten Pasuruan ikut mengawasi jalanya Pemilu 2024," singkatnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Arie Yoenianto yang baru dilantik mengatakan bahwa hal ini nerupakan awalan yang baik. Arie juga mengatakan bahwa semua orang dapat mengawasi jalannya demokrasi di Kabupaten Pasuruan. "Peran NGO menjadi sangat penting dan semua orang bisa mengawasi. Sehingga saya khususnya Bawaslu Kabupaten Pasuruan bisa terbantu dalam melakukan pengawalan," ujarnya. (Mat)