Dosen Unesa Kenalkan Penjenjangan Buku Bahasa

Dosen Unesa Kenalkan Penjenjangan Buku Bahasa

Potretkota.com - Para pakar dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengenalkan penjenjangan buku versi 2021 pada guru bahasa di Kebupaten Nganjuk, Sabtu (2/10). Kegiatan ini diselenggarakan oleh tim Pengabdian Masyarakat (PKM) Prodi S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Pascasarjana Unesa.

Menurut Tengsoe Tjahjono selaku Kaprodi S2 Pascasarjana sekaligus ketua PKM, pelatihan ini penting dilakukan. Di negera-negara yang tingkat literasinya menengah ke atas, penjenjangan buku telah dilakukan sehingga para pemangku kepentingan dapat memanfaatkan buku tanpa keraguan. Namun, hasil survei menunjukkan hal ini belum dilakukan di Indonesia.

Lebih lanjut, Fafi Ianyatillah tim PKM dan peneliti literasi memaparkan, penjenjangan buku merupakan pemanupadanan antara buku dan pembaca sasaran sesuai dengan kemampuan membaca. Saat ini di Indonesia belum terdapat buku berjenjang. Untuk itu, pemerintah membuat pedoman penjenjangan buku yang ditujukan pada pelaku perbukuan dan pengguna buku. Guru dapat memanfaatkan penjenjangan buku sebagai media untuk membelajarkan membaca kepada peserta didik. Harapannya anak-anak mengalami peningkatan literasi dan memiliki kegemaran membaca.

Pedoman penjenjangan buku di Indonesia ada 3 versi: 2018, 2019, 2021. Ketiga versi tersebut berbeda dari segi banyaknya kategori, basis kemampuan, dan karakteristik buku. Pada Versi 3 ada 6 kategori: pra membaca, membaca dini dan awal, membaca lancar, membaca lanjut, membaca mahir, serta membaca kritis.

Setelah dikenalkan dengan versi penjenjangan buku, peserta dibagi menjadi 6 kelompok sesuai versi penjenjangan buku yang terbit 2021. Tiap kelompok diberi waktu 1 jam untuk membaca teori dan memilih buku yang sesuai kategori pembaca. Lalu, mereka melakukan presentasi hasil kerja selama 10 menit. Selanjutnya, tiap peserta diberi tugas individu untuk memilih buku sesuai kategori pembaca. Sesi ini dipandu Urip Zaenal Fanani, tim PKM.

PKM sesi pertama yang dilaksanakan di SMK PGRI Kebupaten Nganjuk ini dihadiri 19 peserta yang berprofesi sebagai guru bahasa di tingkat SMP di wilayah Kabupaten Nganjuk. Selanjutnya mereka akan didampingi menjenjangkan buku secara berkala sampai 11 November 2021.

“PKM ini sangat bermanfaat. Jujur baru kali ini saya mengetahui ada penjenjangan buku. Saya jadi paham kode-kode dan klasifikasi pembaca yang ada pada penjenjangan buku. Semoga akan ada pelatihan sejenis lagi,” ungkap Dwi Ariningsih, peserta dari SMPN 1 Tanjung Anom Nganjuk. (Qin)

Istri Iptu Kaswan Hadi Raup Untung Calo Bintara Polri
HUT TNI ke-76, Koarmada II Kunjungi Ponpes Ngalah