Gratis Parkir Buat Ojol di Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya
Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur saat melakukan aksi protes pada Jumat, (15/03/2024) lalu.

PDOI Jatim Cabut Boikot

Gratis Parkir Buat Ojol di Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

Potretkota.com - Setelah sebelumnya melakukan aksi protes terhadap managemen Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya, pada Jumat, (15/03/2024) lalu, Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur akhirnya sepakat mencabut seruan boikot pada Apartemen Puncak Kertajaya (APK). Hal tersebut disampaikan Daniel Lukas Rorong, Humas PDOI Jatim. 

“Iya, benar. Kami sudah cabut status boikot terhadap Apartemen Puncak Kertajaya per 19 Maret 2024, setelah pihak managemen mengabulkan salah satu tuntutan kami,” kata Daniel, Rabu (20/03/2024). 

Tuntutan yang dimaksud, lanjut Daniel, pihak managemen memberikan fasilitas gratis biaya parkir bagi driver Ojek Online (Ojol) yang mengantarkan orderan makanan dan barang untuk penghuni Apartemen Puncak Kertajaya. Namun demikian, durasi yang diberikan pihak managemen untuk parkir gratis bagi Ojol tidak begitu lama. 

“Awalnya, kami meminta durasi waktu selama 7-10 menit, tapi pihak managemen mengakomodir cuma 5 menit saja,” jelasnya. 

Keputusan dari pihak managemen APK sendiri terkait kebijakan tersebut disampaikan Dwi Prasetyo selaku Kepala Security Apartemen Puncak Kertajaya (APK) saat ditemui Daniel di Posko Security APK, Selasa (19/3/2024). Alhasil, untuk menyiasati durasi waktu yang cuma 5 menit, Herry Wahyu Nugroho, Ketua PDOI Jatim memberikan tipsnya. 

Yang pertama, para driver Ojol bisa konfirmasi dulu pada customer (penghuni) Apartemen Puncak Kertajaya (APK) melalui chat aplikasi saat menerima orderan agar nantinya menemui dan standby di lobi. Yang kedua, para driver Ojol memberi kabar bahwa pesanan customer sudah selesai dan siap diantarkan, agar kiranya terus memantau rute perjalanan melalui aplikasi. 

Yang ketiga, saat sudah sampai di depan Apartemen Puncak Kertajaya, para driver Ojol jangan masuk terlebih dahulu. Pastikan customer (penghuni) sudah menunggu (standby) di area lobi di mana dirinya tinggal. Hal ini untuk memastikan ketika Ojol dan customernya tidak saling bersalipan dan memudahkan transaksi keduanya. 

“Begitu customer sudah standby di lobi, baru deh rekan-rekan ojol bisa masuk ke area dalam APK  beserta motonya sekalian. Jadi, tidak perlu menaruh motornya di area parkiran,” tegas Herry. 

Mengingat ada 4 tower di dalam area APK, Herry mewanti-wanti pada para driver Ojol untuk memastikan pihak customer (penghuni) ada di tower yang mana. Karena durasi waktunya terbatas, agar jangan sampai nantinya kesasar dan buang waktu. 

Lalu yang keempat, begitu sudah tiba dan bertemu dengan pihak customer, para driver Ojol bisa segera keluar dan meninggalkan APK sebelum durasi waktu 5 menit agar tidak terkena biaya parkir. 

“Memang mepet waktunya, tapi kebijakan ini kami terima sementara sambil ke depannya akan kami perjuangkan kembali untuk diperpanjang lagi waktunya sampai 10 menit. Termasuk tuntutan kami agar nantinya pihak APK bisa menyediakan slot parkir gratis khusus untuk ojol saat mengantarkan orderan di lokasi tersebut,” ungkap Herry. 

Namun, Herry juga tak membantah terkait ada driver Ojol yang tetap memboikot segala bentuk orderan di Apartemen Puncak Kertajaya dan menginginkan gratis biaya parkir dengan durasi waktu 10 menit dan slot parkir gratis. 

“Itu hak mereka. Kami tak bisa memaksa jika ada yang tetap keukeh (berpendirian) seperti itu,” ujar pria yang akrab dipanggil Herry Bimantara ini. 

Solusi lainnya, lanjut Herry, dirver Ojol bisa menyampaikan di awal saat menerima orderan melalui chat aplikasi bahwa ada biaya parkir sebesar 3 ribu yang harus ditanggung oleh customer. “Kalau customernya menolak biaya parkir yang harus ditanggung, maka sampaikan solusi perihal ketentuan gratis biaya parkir yang sudah diterapkan oleh pihak managemen APK,” imbuhnya. 

Untuk diketahui, Jumat (15/3/2024) lalu, ratusan driver Ojek Online (Ojol) menggeruduk Apartemen Puncak Kertajaya (APK). 

Aksi solidaritas bertajuk "Save Motor Ojol" yang dimotori oleh "Perhimpunan Driver Online Indonesia" (PDOI) Jawa Timur ini dilakukan untuk menyikapi hilangnya dua motor Ojol dalam kurun waktu sebulan terakhir, saat parkir di luar area APK untuk mengantarkan orderan yang dipesan oleh penghuni apartemen tersebut. (ASB)

Ratemi Sekdes Deling Dituntut 2 Tahun 6 Bulan
Wachid Aditya Ansory: Permohonan Pailit Hanya Bisa Diajukan Oleh Advokat