Gelar Sarjana Teknik Cawali Teno Asli atau Palsu

Gelar Sarjana Teknik Cawali Teno Asli atau Palsu

Potretkota.com - Gelar sarjana bagi sebagian orang tidaklah begitu penting disematkan dalam nama lengkapnya. Namun bagi pejabat, mencantumkan gelar pada namanya menjadi salah satu indikator intelektualitasnya.

Beberapa pekan lalu, saat menjadi Plt, gelar Sarjana Teknik (ST) Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo ramai dipergunjingkan di jagad maya. Ini karena saat mendaftar sebagai Calon Walikota (Cawali) Pasuruan di KPU, ia hanya melampirkan ijazah SMA.

“Saya menggunakan yang syarat minimal, ijazah SMA,” kata Teno kepada wartawan saat mendaftar di KPU Kota Pasuruan.

Padahal pada setiap surat resmi berlogo Pemkot Pasuruan, ia selalu menuliskan nama Raharto Teno Prasetyo ST.

Beragam rumorpun berkembang bahwa Teno adalah mahasiswa drop out dari Universitas Islam Malang (Unisma). Setelah itu, ia tidak diketahui kemana melanjutkan pendidikan sarjananya.

Dikutip dari laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti, Teno tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Teknik Mesin S1 tahun 2009. Namun status kemahasiswaan saat ini tertera mengundurkan diri.

Saat dilantik sebagai Plt Walikota Pasuruan di Gedung Grahadi Surabaya, 8 Oktober 2018 lalu, gelar sarjana teknik tidak dilekatkan pada namanya. Demikian pula ketika Teno dilantik sebagai Walikota Pasuruan, 21 September 2020, gelar sarjananya juga tidak melekat pada namanya.

Ketua DPRD Kota Pasuruan, Ismail Marzuki, yang hadir dalam pelantikan di Gedung Grahadi tersebut, mengaku tidak melihat dan mendengar ada gelar sarjana teknik dalam nama Wali Kota Pasuruan. “Saya memang hadir dalam pelantikan itu. Pak Wali tidak memakai gelar ST,” katanya.

Gelar sarjana yang disandang cawali petahana semakin suram. Uji publik dan tabbayun yang digelar LSM Pandawa untuk membuka riwayat pendidikan para calon, hanya dihadiri Gus Ipul dan Adi Wibowo dan menunjukkan semua berkas pendidikannya dihadapan forum uji publik tersebut.

Uji publik dan tabbayun ini sebagai respon atas maraknya black campaign di jejaring sosial terhadap Teno dan Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) yang menyandang gelar sarjana, namun mendaftar di KPU hanya dengan ijazah SMA. Teno dan Gus Ipul sama-sama dituding bergelar sarjana palsu.

“Kami sudah mengundang dua paslon untuk hadir dalam uji publik dan tabbayun. Kami sangat menyayangkan ketidakhadiran Teno dan Hasjim dalam undangan kami ini," kata Suratman, Koordinator Pandawa Pasuruan. (Mat)

DPRD Siap Perjuangkan PLKB Non PNS Menjadi PNS
Risma Akui Lakukan Pengelapan Uang Jutaan