Dapat Imbalan Rp 400 Ribu

Hasil Penghitungan Suara di Desa Wage 19 Jam

avatar potretkota.com

Potretkota.com - Penghitungan surat suara Pemilu 2019 di Desa Wage, Taman, Sidoarjo yang dimuai Rabu (17/4/2019) siang baru selesai Kamis (18/4/2019) pagi. Bisa dikatakan rekapitulasi memakan waktu 19 jam. Menurut Arifin petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), lamanya rekap dikerenakan jumlahnya TPS (Tempat Pemungutan Suara) terlalu banyak.

Hingga hal itu, memurutnya petugas kuwalahan dalam menyelesaikan rekapitulasi hasil penghitungan dengan cepat. 52 TPS yang ada dengan sistem yang saat ini berbeda dengan Pemilu sebelumnya. Kalau tahun lalu, jelas Arifin, Pemilu tidak dilakukan serentak mulai dari Pilpres hingga Pilegnya.

Baca Juga: Pilkada Surabaya 2024, Kotak Kosong Menang Semua Senang

"Di Wage ada 52 TPS. Tinggal dikalikan saja, ada berapa kotak suara yang harus kami hitung," kata Arifin pada Potretkota.com, Kamis (18/4/2019) pagi.

Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024, Kelompok Kotak Kosong Terus Sosialisasi Pemenangan

Selain itu, lebih lanjut Arifin mengatakan, hingga Kamis pukul 07.00 Wib masih menunggu hasil dari dua TPS yang belum selesai rekapnya untuk distorkan ke Kantor Desa Wage untuk diangkut kotak suara yang sudah siap dihantar ke Kecamatan Taman. "Masih nunggu dua TPS lagi mas," ungkapnya.

Sama halnya dengan Arifin, Ketua Linmas Wage, Yusuf. Ia mengeluhkan lamanya rekapitulasi suara. Apalagi, keluhnya antara honor dengan lamanya pekerjaannya tidak sesuai.

Baca Juga: KPU dan Bawaslu Datangi Pencetakan Surat Suara di Surabaya - Pasuruan

Dua hari satu malam, menurutnya sangat menghabiskan waktu para petugas. Apalagi, katanya honor yang didapat hanya empat ratus. "Kalau dibanding dengan honor ya tidak seberapa. Kecil, hanya Rp 400 ribu, tapi kerjanya dua hari dua malam. Saya sendiri sudah tidak kuat menahan kantuk," pungkasnya. (Qin)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru