Awas Merinding! Wisata Pintu Langit Ada Kuburan

avatar potretkota.com

Potretkota.com - Wahana wisata pintu langit yang terletak di Desa Ledug, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan terlihat menyeramkan. Bagaimana tidak, ditengah-tengah wisata tersebut terdapat kuburan (makam) umum milik warga desa setempat. Bagi para pengunjung yang merasa takut jangan coba-coba mendatangi lokasi kuburan sebelum mengalami jantung deg-degkan.

Didik Nurhadi asal Tenggumung Surabaya mengaku, awal mula memang penasaran ingin berkunjung ke wisata baru pintu langit di Desa Ledug. Setelah sampei tujuan, kemudian jalan-jalan ke sekitar kawasan area wisata situ sambil menikmati suasana pemandangan. Tak sengaja pas berada ditengah-tengah wisata, dia melihat lampu kerlap-kerlip yang begitu indah, lalu mendekatinya, ternyata setelah dituju tempat kuburan. Melihat pemandangan tersebut, akhirnya pria 42 tahun ini merasa merinding dan balik kanan karena pada waktu itu malam hari sendirian, Senin (26/08/2019) kemarin.

Baca Juga: Pantai Teluk Asmara Wisata Tersembunyi di Malang

Informasi dari warga setempat, lahan wisata seluas 8 hektar dikelola Syaifullah Yusuf mantan Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) dan Abdul Karim warga setempat. Sebagian diantaranya berada dilahan milik Perhutani dan lahan Desa Ledug.

Baca Juga: Tiket Wisata Bromo Naik, Pengusaha Lokal Sesak Nafas

“Mengenai keberadaan makam yang berada ditengah wisata pintu langit, saya kira tidak mengganggu kegiatan wisatawan. Justru masyarakat desa merasa senang, karena semenjak didirikan wisata pintu langit, tempat makam menjadi bersih dan rapi,” terang Abdul Karim.

Menurut Abdul Karim, tidak masalah ada makam dikawasan wisata. Ia mencontohkan, beberapa hari lalu, ada warga yang meninggal dan di makamkan di situ. “Engga ada masalah,” ujarnya.

Baca Juga: Singa Putih Kiara dan Zeus Ramaikan Wisata KBS Surabaya

Abdul Karim menambakan, secara kasat mata, dari kejauhan pintu masuk depan, makam itu tidak terlihat oleh wisatawan. Bahkan untuk mengelabuhi keberadaan makam, telah di buat sekat pembatas berupa sebuah bangunan. “Pada malam hari juga di berikan lampu penerang yang kami rasa cukup. Menurut kami ditempat makam tidak terkesan angker, karena lampu penerangan cukup memadai,” pungkasnya. (Mat)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru