Potretkota.com - Ambruknya empat atap SDN Gentong, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, proses belajar mengajar sempat terhenti. Kini ratusan anak-anak sudah bisa melakukan aktivitas belajar kembali di tempat sekolah lain, Senin (11/10/2019).
Aktivitas belajar-mengajar ditempat lain tersebut dilakukan di Madrasah Diniyah (Madin) Al Ghofuriyah di gang masjid Al Ghofuriyah kelurahan Gentong. Namun pemindahan belajar mengajar hanya bersifat sementara. Hal ini sesuai dengan instruksi Plt Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Bemnus Jatim Menyoal Polemik Penggusuran SMAN 8 Malang
Mengenai Madin ada enam ruang kelas yang siap digunakan termasuk satu ruang guru. Porsi belajar anak-anak sekolah tidak seperti biasanya, jadi 70 persen pelajaran trauma healing, dan tiga puluh persen pelajaran sekolah. Dari kejadian trauma itulah yang akhirnya Pemkot Pasuruan menerapkan metode Tapas Acupressure Technique (TAT) yang artinya melakukan metode terapi.
Baca Juga: Ketua PKBM Anggrek Pasuruan Dituntut 4 Tahun 10 Bulan
Selain itu pihak Sekolah dan Pemkot Pasuruan menghadirkan robot transformer untuk menghibur anak didiknya. Seperti disampaikan Plt Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo, bahwa bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Pemkot Pasuruan mencoba melakukan dandan ala superhero. "Kegiatan ini sengaja kami lakukan untuk menghibur anak-anak sekolah, agar tidak trauma pasca peristiwa SDN Gentong," singkatnya
Teno, sapaan akrab Plt Wali Kota Pasuruan berdandan sebagai Iron Man, didampingi dengan Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Pasuruan Bahrul Ulum yang berdandan sebagai Batman. Teno memimpin pasukan superhero Pemkot Pasuruan. Ia langsung menyalami anak-anak yang sedang mengikuti terapi pemulihan mental. Tak lama, ia mengajak anak-anak untuk berjoget dan bernyanyi bersama. Sedangkan kepala OPD lainnya, mengikuti Teno di belakangnya, sekaligus membagikan sebungkus makanan ringan yang sudah disiapkan.
Baca Juga: Hakim Putus Terdakwa Ivan Sugiamto 9 Bulan Penjara
Anak-anak tampak bahagia dan tertawa bersama. Mereka seolah lupa akan peristiwa nahas yang sudah terjadi beberapa waktu lalu yang menimpa sekolahnya. (Mat)
Editor : Redaksi
