Sawah Petani Glatik Diserang Hama Tikus

avatar potretkota.com

Potretkota.com - Sudah dua kali musim tanam, padi serta tanaman palawija ludes dimakan hama tikus. Hal itu membuat geram Kepala Desa (Kades) Glatik. Sehingga, mengajak para pemuda untuk menangkap hama tikus yang meresahkan para Petani di Desanya.

Disampaikan, Mohammad Shokhiyan, Kades Glatik, bahwa hama tikus sudah sangat meresahkan petani di tempatnya. Menurutnya, tikus-tikus itu tidak hanya memakan padi di Sawah, namun, hampir semua tanaman dibersihkan. Terutama, jagung di tegalan yang paling mengalami kerusakan sangat parah akibat serangan tikus.

Baca Juga: Korban Penggelapan Arisan Minta Kepastian Hukum Kepolisian

"Yang paling parah, hama tikus itu menyerang tanaman jagung. Bahkan, banyak dari tanaman jagung yang bersih di ladang para warga kami. Kalau padi tidak seberapa dibanding dengan jagung, karena memang habis," kata Shokhiyan pada Potretkota.com, Jumat (22/11/2019).

Lanjut Pria yang juga mantan wartawan tersebut, pihaknya bertikad menyelesaikan perkara hama tikus yang sudah hampir satu tahun menyerang tanaman petani. Untuk itu, dia mengajak warga, khususnya para pemuda ikut serta dalam upaya menyelesaikan masalah hama tersebut.

Tidak hanya itu, dirinya juga melaporkannya ke UPT Dinas Pertanian Gresik Kecamatan Ujung Pangkah. Menurutnya, laporannya baru ditanggapi Koordinator Dinas Pertanian Gresik untuk Kecamatan Pangkah setelah hampir satu bulan. "Setelah kurang lebih 25 hari laporan saya ini direspon oleh pihak UPT," ungkapnya.

Baca Juga: Polisi Periksa Ahli Bahasa Dalam Kasus Rijanto Bupati Blitar Terpilih

Lebih lanjut, Shokhiyan menuturkan, Koordinator Dinas Pertanian duduk bersama dengan warga untuk membicarakan penanganan hama tikus. Walhasil, menurutnya dari dinas memberikan bantuan obat tikus yang akan diberikan pada hari Senin depan. Namun, kata Kades baru tersebut tidak banyak obat yang dapat diberikan ke Petani bahkan selebihnya Petani diminta untuk membeli sendiri.

"Hasil duduk bareng dengan Koordinator dinas pertanian gresik untuk kecamatan ujung pangkah tadi, dinas mengaku kehabisan obat-obatan karena saking banyaknya perkara hama tikus yang harus ditangani. Sehingga, nanti di hari senin baru dapat bantuan obat tapi tidak banyak sehingga selebihnya warga (petani) membeli obat sendiri," jelasnya.

Meski demikian, di sisi lain dari Gerakan Putra Daerah (GPD) Kabupaten Gresik, Achmad Nainunis, mengaku belum cukup puas dengan hasil sosialisasi penyelesaian hama tikus yang terjadi di pertanian Gresik. Karena, menurut Nainun, hama tikus sudah menyerang tanaman petani sudah beberapa musim tanam.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Diminta Menguatkan Lagi Peran LPMK

Dan, masih kata pemuda yang masih menempuh Strata Satu di Untag tersebut. Para petani sudah melakukan berbagai cara untuk membasminya, mulai dari mengobat tikus hingga melakukan penangkapan namun belum bisa menyelesaikannya. Untuk itu, kata Nainun, GPD berharap lebih dari Dinas Pertanian dalam menyelesaikan perkara hama yang merugikan Petani di Gresik. "Dinas Pertanian seharusnya bisa lebih banyak berbuat untuk menyelesaikan perkara hama yang sudah meresakan masyarakat Petani," tandasnya.

Namun demikian, dia masih menunggu langkah dari dinas yang sudah dijanjikan terkait pemberian obat pembasmi tikus di desa Glatik nanti. "Kita menunggu hasil pemberian obat dari dinas, apakah berhasil atau tidak?" pungkasnya. (Qin)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru