Potretkota.com - Kubah Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya terbuat dari bahan lokal, bukan import dari luar negeri seperti yang didengungkan. Hal itu disampaikan oleh Dedy Nurwahyudi pegawai PT Bangun Kubah Sarana.
"Tidak ada yang import, semua bahan lokalan sekitar sini saja," kata Dedy Nurwahyudi, Senin (10/6/2024) dikantornya wilayah Jalan Brigjend Katamso Gedongan Masjid Waru, Wadungasri, Sidoarjo.
Baca Juga: Kepala BPSDM Enggan Tanggapi PDLN Anggota DPRD Jatim
Dedy Nurwahyudi mengaku, kubah Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya bernilai miliaran rupiah. "Biayanya Rp10 miliar lebih, saya lupa berapa pastinya," akunya.
Baca Juga: Diduga Abaikan Intruksi Presiden, Anggota DPRD Jatim ke Luar Negeri
Informasi yang ada, Direktur PT Bangun Kubah Sarana (BKS), almarhum Muhammad Sulihan sekarang diganti Fery Cahyanto. Untuk pekerjaan kubah Masjid Al-Akbar Surabaya, biaya permeter Rp2 juta lebih.
Untuk diketahui, Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya periode tahun 2020 hingga 2022, mendapat hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bernilai puluhan miliar rupiah.
Baca Juga: Anggota DPRD Jatim Curigai Komisaris Bank Jatim dan Direksi Terlibat Mega Korupsi di Jakarta
Diantaranya, termin pertama tahun 2020 bernilai Rp13,5 miliar, termin kedua tahun 2021 sebesar Rp20.262.533.000, dan termin ketiga tahun 2022, Rp13 Miliar. (Hyu)
Editor : Redaksi