Potretkota.com – Demonstrasi terkait kuota impor bawang putih kembali disatroni sekelompok preman. Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Pedagang Bawang & Rakyat Indonesia Bersuara (APB-RIB), mendapat intimidasi dari sekelompok preman yang tidak dikenal ketika APB-RIB menggelar aksi di depan gedung KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Rabu, (19/03/2025), sekitar pukul 10.00 WIB.
Yudi Putra, koordinator aksi kepada Potret Kota mengatakan, sekelompok preman yang berjumlah sekitar 8 orang itu, datang menggunakan 1 unit mobil dan 2 unit sepeda motor. 4 orang turun dari mobil, sedangkan 4 preman lainnya berboncengan mengendarai motor. Tanpa basa-basi, para preman tersebut langsung menghampiri demonstran merampas spanduk dan toa.
Baca Juga: Gudang Milik Pengusaha Pelapor Wawali Surabaya Digeruduk Massa
“Jadi tadi pagi yang di KPK, pagi jam 10 kita orasi itu udah nyampe sejam, baru datanglah preman itu pake motor 2 sama mobil 1. Terus spanduknya itu ditarik-tarik suruh bubar paksa gitu. Kita nggak sempat dokumentasi kalau untuk ininya, dikejar itu, soalnya kita panik kan. Mereka suruh ini, gausah demo katanya, sudah pulang saja,” ujar Yudi.
Kelompok preman itu, lanjut Yudi, semula mencari Alfian koordinator lapangan Gempari yang beraksi pada Kamis, 27 Februari 2025 lalu. Sementara Alfian sendiri pada aksi kali tidak ikut. Karena tidak menemukan Alfian, para preman itu lalu mengintimidasi demonstran. Parahnya, salah satu dari orator Gempari ada yang dipukul oleh preman itu sehingga mengalami memar.
Baca Juga: Demo Tolak UU TNI di Surabaya Kisruh
“Mereka usir itu, gausah ganggu kepentingan orang segala macam itu katanya. Sampai-sampai teman saya yang orasi ini dipukul, nggak luka cuma memar aja. Nggak (lapor polisi), udah bisa dipukul sama preman itu. Cuma tadi itu nggak berani, yang datang banyak sekitar 8 orang, yang di mobil itu 4 orang yang di motor 4 orang,” terang Yudi menceritakan.
Demo di depan gedung KPK dan Kejagung ini diikuti oleh 3 organisasi yang tergabung dalam Aliansi Pedagang Bawang & Rakyat Indonesia Bersuara (APB-RIB). Masing-masing ketiga organisasi itu, ARB, Gempari dan PPK-BI. Ketiganya kembali mendesak Kejaksaan Agung RI untuk mengusut mafia kuota bawang impor di Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Baca Juga: Geram ke Zulhas, Gempari Bakal Geruduk Istana Negara dan KPK
Mereka juga meminta dan mendesak Kejaksaan Agung RI untuk memberantas habis mafia kuota impor bawang di Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang diduga melihatkan Zulkifli Hasan (Menko Pangan Republik Indonesia), Budi Santoso (Menteri Perdagangan RI) dan Slamet Nur Achmad Efendy (Staf Khusus Menteri Perdagangan RI).
Selain itu, Aliansi Pedagang Bawang & Rakyat Indonesia Bersuara (APB-RIB) juga meminta Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto segera mencopot nama-nama oknum yang diduga terlibat dalam mafia kuota impor bawang putih. Akibat kuota impor bawang putih yang dipermainkan ini, pedagang mulai dari skala kecil hingga distributor dirugikan. (ASB)
Editor : Redaktur