Pemburu Incar Tokek Benteng Van Den Bosch

avatar potretkota.com

Potretkota.com - Benteng Van Den Bosch peninggalan kolonial Belanda yang juga merupakan eks Markas Yonarmed 12/ Divif 2/ Kostrad, selain dijadikan sebagai tempat wisata edukasi, juga mampu meningkatkan perekonomian warga setempat yang berprofesi sebagai pemburu tokek.

Menurut Mariman (48) salah satu warga Kabupaten Ngawi, mengaku mampu meraup keuntungan hingga ratusan ribu rupiah per harinya untuk mencari tokek. “Dari berburu tokek, kadang sehari saya mendapatkan penghasilan Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu,” akunya kepada petugas jaga Benteng Van Den Bosch.

Baca Juga: Pantai Teluk Asmara Wisata Tersembunyi di Malang

Mariman menyebut, tokek-tokek hasil buruan tersebut, ia dapatkan di sekitar lokasi Benteng Van Den Bosch. “Setiap hari saya kesitu. Disana menurut saya pusatnya tokek,” tuturnya.

Baca Juga: Tiket Wisata Bromo Naik, Pengusaha Lokal Sesak Nafas

Sementara, Serka Bambang juru kunci Benteng Van Den Bosch memperbolehkan pemburu tokek disaat waktu-waktu tertentu, hingga pukul 18.00 WIB. “Karena pas Maghrib, kita tutup dan baru di buka kembali untuk umum pukul 08.00 WIB,” ujarnya.

Tujuannya, menurut Serka Bambang untuk mempermudah pengawasan dan menjamin keamanan pengunjung ataupun masyarakat yang masuk ke lokasi benteng. “Mengingat lokasi itu merupakan salah satu lokasi yang dilestarikan sebagai bagian dari jejak perjuangan para Pahlawan ketika masa peperagan Diponegoro,” imbuhnya.

Baca Juga: Singa Putih Kiara dan Zeus Ramaikan Wisata KBS Surabaya

Sementara, Mayor Arm Ronald Siwabessy, Danyonarmed 12/Divif 2/Kostrad mengatakan jika kehadiran TNI di tengah-tengah masyarakat, merupakan suatu hal yang mutlak, terlebih guna memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. “TNI, berasal dari rakyat. Rakyat, merupakan ibu kandung TNI. Untuk itu, dimana ada TNI, disitu juga harus ada kesejahteraan dan kemanfaatan bagi masyarakat,” ujar almamater Akademi Militer tahun 2002 ini. (Hyu)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru