Potretkota.com - Kapal nelayan asal Probolinggo ditangkap petugas Polsek Masalembu. Kapal dengan 12 orang ABK (Anak Buah Kapal) tersebut, ditangkap lantaran menggunakan jaring tipe Cantrang di perairan Masalembu, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Penangkapan terhadap kapal nelayan berikut ABK nya ini sendiri, berkat informasi warga yang curiga dengan aktivitas kapal asal Probolinggo itu.
Kapolsek Masalembu IPTU Mohammad Budi Santoso mengatakan, kapal dengan 12 orang ABK itu kemudian dibawa ke Pelabuhan Masalembu untuk dilakukan pemeriksaan, sebelum akhirnya dilimpahkan ke Sat Polair Polres Sumenep. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari kapal nelayan itu sendiri, ABK, hingga kelengkapan dokumen kapal.
Baca Juga: Pemukulan Warnai Sosialisasi Amdal Surabaya Waterfront Land
“Dicurigai menggunakan Cantrang, kita sudah lakukan pemeriksaan termasuk dokumen-dokumen yang dibawa juga sudah diperiksa oleh Syahbandar, dan sudah kita limpahkan ke Satpolair Polres Sumenep,” kata Budi, Kamis, (15/12/2022).
Budi mengungkapkan, penangkapan kapal ikan milik nelayan Probolinggo itu bermula dari laporan warga terkait aktivitas penangkapan ikan yang mencurigakan di perairan Masalembu, Sumenep. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan patroli di perairan Masalembu bersama instansi terkait, pada Rabu, (14/12/2022). Patroli gabungan ini pun menemukan kapal nelayan asal Probolinggo.
Baca Juga: Kelompok Penolak Reklamasi SWL Datangi Rapat KKP di Surabaya
“Setalah itu kita periksa berikut kelengkapannya. Tadi sudah dikawal oleh tim kami ke Sat Polair Polres Sumenep di Kalianget, ke Kalianget saja kan memerlukan sekitar 9 jam perjalanan laut,” ungkap Budi.
Bukan hanya soal pelanggaran dalam penangkapan ikan yang dilakukan oleh kapal nelayan asal Probolinggo ini, namun kepolisian juga khawatir terhadap rawan konflik antara nelayan asal Probolinggo dengan nelayan asal Masalembu sendiri. Apalagi, alat tangkap yang digunakan oleh nelayan asal Probolinggo itu ditengarai menggunakan Cantrang.
Baca Juga: Tenggelam di Perairan Masalembu, Nahkoda KM Bahtera Mega Hilang
Budi menegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas di Probolinggo untuk memberikan edukasi terhadap nelayan di wilayahnya agar menghindari perairan Masalembu supaya tidak terjadi konflik antar nelayan. “Tentu kami akan berkoordinasi dengan petugas di Probolinggo agar memberikan himbauan kepada para nelayan di sana untuk menghindari perairan Masalembu,” pungkasnya. (SR)
Editor : Redaksi