Potretkota.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karsa Husada Batu tengah jadi sorotan publik. Tanpa sebab, dalam hal pembangunan peruntukan gedung rehabilitasi medis terpadu, yang dianggarkan untuk biaya konsultasi Rp2 miliar dan rencana biasa fisik Rp50 miliar lebih, bocor.
Direktur RSUD Karsa Husada Batu, sekaligus Kuasa Penguna Anggaran (KPA) Dr. dr. Muhamad Rizal, MM., M.Kes, saat dikonfirmasi mengaku tidak tau menahu ataupun intervensi lelang belanja jasa konsultasi bernilai miliaran rupiah.
Baca Juga: LSM Minta Bupati Evaluasi Kinerja Plt. Kepala Dinkes Banyuwangi
“Wah kurang paham saya,” kata Rizal, Selasa (4/3/2025).
“Semua kewenangan ULP Provinsi kalau lelang. RSUD tidak ada kewenangan,” tambahnya.
Baca Juga: Puluhan Puskesmas di Banyuwangi Diduga Melanggar Rasio Dokter
Untuk diketahui, dr. Muhamad Rizal, MM., M.Kes dilantik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi Direktur RSUD Karsa Husada Batu sejak tahun 2021 lalu. Sejak itu, ia membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
Rizal pertama membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara 1 Maret 2022 lalu. Ia mengumumkan harta kekayaan sebagai Kepala Unit RSUD Karsa Husada Batu, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Rp4.252.500.000, dengan hutang Rp1.107.604.000.
Baca Juga: Jatah Puskesmas di Banyuwangi Tahun 2025 Dipangkas, Benarkah?
Pada tahun yang sama, jabatan Direktur RSUD Karsa Husada Batu harta kekayaan naik menjadi Rp4.970.415.000, dengan hutang Rp620.000.000.
Laporan Harta kekayaan Muhamad Rizal setahun kemudian menjadi Rp8.010.615.000, dengan hutang Rp3.310.538.783, total periode tahun 2023 Rp4.700.076.21. (ASB)
Editor : Redaksi
