Potretkota.com - 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai, Kementerian Keuangan mengungkap jaringan penyelundupan barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, senilai Rp4,06 triliun.
Penindakan yang dilakukan di Terminal Peti Kemas Surabaya, Rabu (5/1/2025), Bea Cukai mengamankan 15 kontainer barang selundupan berbagai jenis, mulai dari barang mewah hingga narkotika, yang berpotensi merugian negara Rp820 miliar.
Barang-barang yang berhasil disita meliputi 1 kontainer tokek kering, 2 kontainer kayu merbau, 3 kontainer garmen impor, 4 kontainer minuman keras, dan 4 kontainer rokok impor. Selain itu, petugas juga menemukan ganja, sabu-sabu, dan barang elektronik yang sebagian telah dimusnahkan.
"Penindakan ini merupakan bukti nyata komitmen Bea Cukai dalam memberantas penyelundupan dan melindungi perekonomian nasional," tegas Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam keterangan persnya.
Baca Juga: Jelang Lebaran 2025, Dirjen Bea Cukai Datang ke Tanjung Perak
"Ke depan, kami akan terus memperkuat pengawasan di perairan, memperkuat investigasi, dan meningkatkan sinergi dengan aparat penegak hukum lainnya," tambahnya.
Selama periode 100 hari, Bea Cukai telah melakukan 6.187 penindakan. Rinciannya, 2.657 kasus ditetapkan barangnya dikuasai negara, 569 kasus dilimpahkan ke Kejaksaan atau Kepolisian, 120 kasus dilakukan ultimum remidium (pembayaran denda), dan 2.841 kasus masih dalam proses penyelidikan. Sebanyak 49% penindakan dilakukan di pelabuhan, 15% di bandara udara, 10% di pesisir, dan sisanya di tempat lain seperti jalan raya dan kawasan berikat.
Menko Polkam, Budi Gunawan, turut memberikan apresiasi atas kinerja Bea Cukai. "Kami akan mendalami perusahaan dan individu yang terlibat dalam kegiatan penyelundupan ini," ujar Budi Gunawan.
Baca Juga: Neraca Perdagangan di Wilayah BC Tanjung Perak Surplus 2,1 USD
"Sejumlah nama telah dicatat dan sedang dalam proses pendalaman oleh petugas," imbuhnya.
Sinergitas yang kuat antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat diharapkan mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan demi kesejahteraan bersama. (KF)
Editor : Redaksi